Bukan
hanya mimpi, tetapi usaha, kerja keras dan doa selalu mengiringi, dreams make
it happen.( Yanuari Purnawan )
Man jadda wa jadda,
siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil, insyaAllah. Bicara tentang mimpi
kita pasti punya mimpi-mirmpi baik itu sudah terwujud ataupun masih berupa
khayalan indah. Bersyukurlah buat mereka yang punya mimpi karena dengan begitu
mereka punya tujuan dalam hidupnya.
Kali ini saya akan
tulisan sosok yang begitu inspiratif, ya bagiku dia orang yang selalu membuatku
kagum akan semua prestasi yang diraih.
Panggil saja dia, Joko Ade Nursiyono bukan hanya sosok yang menginspirasi
tetapi sosok sahabat yang menyenangkan karena mulai dari saya lahir sudah
bersahabat dengannya. Berjuta mimpi dia rangkai sejak kecil, menginjak sekolah
dasar sampai lulus dia menjadi juara kelas. Sungguh prestasi yang membanggakan,
berlanjut di SMP, sang ketua osis ini berhasil menjadi juara kelas selama 3
tahun. Ditambah lagi dengan menjadi 3 besar nilai unas SMP tertinggi sub rayon.
Lulusan SMA negeri 1
lawang ini bukan hanya berprestasi sebagai juara kelas saja. Beberapa
prestasinya yang lain adalah juara harapan 1 karya tulis oleh sampoerna untuk
SMP, juara esay tingkat SMA dan masih banyak lagi.
Pria berzodiak capricon
ini melanjutkan studinya di STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statis ) dijakarta.
Sungguh tidak terbayang sosok sahabatku ini bisa menginjakkan kaki dijakarta
atas prestasi. Jika dulu kita sebut Joko A.N alias Joko Anak Ndeso sekarang
lihatlah dia telah membungkam kita dengan prestasinya. Siapa sangka anak yang
lahir didaerah terpencil dipegunungan Nongkojajar bisa bersaing mengejar
cita-citanya dengan ribuan anak dari daerah-daerah lainnya.
Berawal dari mimpi, dia
ingin mewujudkannya. Bukan hanya buaian indah dalam alam bawah sadar, tetapi
semua harus berwujud dan nyata. Dengan kerja keras, membaca tumpukan buku
hingga harus mengerjakan soal-soal, ia lakukan untuk mewujudkan semuanya. Tak
lupa juga doa dari orang yang disayangi turut menyertai terutama doa ibu.
Sungguh pencapaian itu bukan seperti membalikkan telapak tangan. Semua
berproses hingga hujatan dan cacian sering terlontar “ lho wong anak ndeso yo
gak iro iso sekolah yang Jakarta.” ( anak desa tidak mungkin bisa sekolah
dijakarta ). Tetapi dengan Kun faya kun-Nya semua terbukti bahwa dia bisa
mewujudkanya.
Terimakasih sob, kau
telah ajarkan kami arti sebuah perjuangan untuk mewujudkan mimpi. Kami selalu
menunggu prestasi-prestasi yang akan kau persembahkan dan tidak lupa doakan
kami agar bisa mengikuti jejakmu, terus berkarya dan berprestasi.
Sob, maaf tulisan ini
jauh dari kata sempurna tetapi itu saja yang bisa saya lakukan semoga membekas
buat semuanya. Ohnya hampir lupa, pesanku tetaplah rendah hati dan tetap
menjadi sosok Joko AN(Anak Ndeso), eh salah Joko Ade Nursiyono kan sekarang
jadi anak kota hehe.^^
ole ndi potoku iku??...
BalasHapusdi fb kan ada hehe
BalasHapus