Senin, 04 Agustus 2014

I LOVE YOU, ZAHRA



I LOVE YOU, ZAHRA
“Abang sayang nggak ma neng.” Tanyanya padaku.

“Ya, sayanglah neng. Kan neng istri abang.” Jawabku sambil memandang wajahnya yang begitu teduh.
“Kalau begitu abang membagi cinta Allah dong.” Sanggahnya dengan wajah cemberutnya, semakin bikin gemes aja istriku ini.
“Lha apanya toh neng yang harus dibagi cinta Allah itu tetap paling diatas segalanya.”
“Lalu mengapa bilang sayang sama neng kalau begitu.” Potongnya, sambil kucubit pipinya yang cubby.
“Karena abang mencintai apa yang diciptakan olehNya, jadi abang akan menyayangi neng.” Kulihat wajahnya memerah dan tersenyum malu.

Jodoh itu memang rahasia dariNya, kita tidak pernah tahu kapan kita dipertemukan dengan calon pendamping hidup. Masalah jodoh itu memang menarik dan menjadi skenario paling indah dari Sang Maha Kuasa. Begitupun dengan aku, Allah begitu sayang mempertemukan aku dengan seorang bidadari cantik dan soleha yaitu Ayu Dwi Zahrani. Pertemuan yang singkat tanpa proses pacaran seperti halnya remaja sekarang. Aku bahagia dan bersyukur Allah menggariskan dia untuk menjadi tulang rusukku.

Entah apa yang kurasakan akhir-akhir ini, aku merasa takut kehilangan sosok yang aku cintai, Zahra. Aku pandangi wajah teduhnya yang tertidur pulas disampingku, mengapa aku begitu takut jika harus berpisah dengan istriku. Dalam hati aku berdoa, ya Rabb semoga kebersamaan ini tidak cepat berakhir sambil butiran airmata mengalir membasahi pipi.

“umi, hati-hati ya dirumah, jaga kesehatannya dan jangan telat makan dan istirahat yang cukup, jaga anak kita baik-baik.”
“iya abi, percaya sama umi, tetapi mengapa abi sok perhatian banget biasanya habis cium tangan sama ucap salam sudah kabur.” Tanya istriku penasaran.
“ abi Cuma ingin jadi suami yang perhatian sama istri seperti halnya Nabi Muhammad SAW.” Jawabku, umi hanya tersenyum manis dan diraihnya punggung tangan dikecup penuh takzim, entah mengapa rasa takut ini menyusup begitu lembut kedalam hati. aku cium kedua pipinya, walau dia agak malu tetapi tak ada penolakkan darinya.
Lirih ku ucapkan I love you, Zahra lalu kuucapkan salam dan berangkat kerja dengan sepeda motor kesayanganku.

Pagi ini sepertinya tidak bersahabat mendung dan gerimis, jalan menuju lapak tempat aku jualan menjadi becek dan licin. Dengan berhati-hati aku kendarai sepeda motorku, tetapi tiba-tiba sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi menghantam sepeda motor yang aku kendarai. Allahu Akbar..teriakku..
Semuanya terasa gelap dan hening.
Ya Allah, jika ini hari terakhirku, izinkan hamba mengucapkan sesuatu untuk dia yang hamba cintai dalam suka ataupun duka, aku hanya ingin mengucapkan I love you
 , Zahra.

Gerimis pagi itu menjadi saksi bahwa abi sangat mencintai umi. Jangan menangisnya, abi akan setia menunggu umi ditelaga surga cintaNya.

Nongkojajar, 4 agustus 2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar