Rabu, 17 September 2014

Gosip Cinta

Gosip Cinta
Oleh : Yanuari Purnawan



“Munafik.” Sekonyong kalimat itu melasat dari bibir manis Aliyah.
“Maksudmu,” ucapku.
Dikepalkan tangannya, wajah cantiknya berubah menjadi merah karena begitu geram akan gosip yang santer disekolah ini.
“Masak ada anak rohis pacaran, katanya mengerti agama tetapi…” kata Elsa.
“Yang benar, jangan su’udzon begitu. Ya, kalau itu benar tetapi kalau tidak.” Rahmi salah satu anggota rohis berusaha menelaah ucapan Elsa.
“Ya sudah kalau kalian tidak percaya, kebenaran pasti akan terungkap juga,” jawab Elsa.
Kulihat wajah Aliyah tidak seperti biasa, redup. Gadis yang biasa aktif dan ceria mendadak berubah seratus delapan puluh derajat.
“Aku tidak mengerti mengapa mereka tega, apakah satu tahun kebersamaan tidak cukup mengenalku?” Tangis Aliyah meledak dipelukanku.
“Sabar, ini hanya sementara, buktikan tuduhan itu hanya fitnah belaka,” ucapku sambil mengelus kepalanya. Begitu hebatkah kau fitnah hingga mampu melemahkan sahabatku, benar bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Dia telah berhasil perlahan menghancurkan Aliyah.
“Al, maaf jika ini membuatmu tersinggung, tetapi apakah kamu suka dengan Ustad Romi?” Tanyaku hati-hati.
Dia hanya mengambil nafas sebentar, lalu menatapku dalam. Apakah pertanyaanku membuatnya tersinggung.
“Aku mencintainya,Ra. Sebelum gosip ini beredar,” jawabnya dengan menunduk.
“Jadi, gosip itu benar. Kamu mengerti syariat tetapi mengapa melakukan hal itu.” Tidak habis pikir, mengapa Aliyah bisa melakukan hal itu.
“Maksudmu, aku seperti yang mereka bilang ‘ Munafik’ begitu. Kamu tidak akan pernah mengerti apa yang aku rasakan.”
Aku hanya terdiam, kutatap wajah sendunya yang masih menyisahkan bulir airmata dan pergi berlalu meninggalkanku.
***
“ Saya terima nikah dan kawinnya Nur Kumalasari binti Imron dengan mas kawin tersebut tunai,” ucap Ustad Romi tegas, waktu pernikahannya dengan Mala.

Ternyata inikah rasa yang terpendam dari Aliyah, tetapi mengapa dia tidak jujur saja.
“Ra, maafkan aku tidak jujur kepadamu, aku tidak mau ada yang tersakiti,” ucap Aliyah kala di mushalah sekolah.
“Maksudmu,” tanyaku penasaran.
“Ternyata Ustad Romi sudah tunangan dan akan menikah dengan Kak Mala.” Sedikit ada gurat kesedihan diwajahnya.
“Terus mengapa bisa ada gosip antara kamu dengan Ustad Romi?”
“Aku juga tidak mengerti, mungkin Elsa melihatku dibonceng ustad Romi. Saat itu Kak Mala mengundangku keacara lamarannya karena sudah malam Kak Mala menyuruh Ustad Romi mengantarku,” terangnya.
Tes… Airmatanya tumpah juga, seperti ada beban yang dia rasakan. Aku paham bagaimana perasaannya sekarang. Kupeluk dia dan menangis bersama. Biarlah gosip itu berlalu bersama angin dan membawanya pergi bersama luka sahabatku, Aliyah.

Selesai.





2 komentar:

  1. Balasan
    1. Semoga menjadi pengingat kita, bahwa cinta yang sejati dan tak menyakiti hanya cinta-Nya.
      Terimakasih, Mbak.

      Hapus