Senin, 15 September 2014

Ada Cinta Dikota Santri. #part6

Aula pesantren berubah bak acara seminar kelas atas, begitu banyak santriwan dan santriwati yang berduyun-duyun untuk mendapatkan cahaya ilmu. Tiba-tiba rasa minder menggelayuti hati, berulangkali tasbih ku baca tetapi tak cukup menenagkan hati ini.


“Akhy, ternyata sudah datang,” sapa Delia, yang begitu anggun dengan jilbab birunya.
“Ayo, akhy duduk disebelah sana,” lanjutnya sambil menunjuk kursi didepan aula.
“Ya, Allah berikan hamba kelancaran dan kemudahan, bismillah,” batinku.

Acara yang dimoderatorin oleh Nurjannah sedikit membuatku sedikit grogi. Kulihat dari depan ternyata begitu banyak yang hadir hingga tempat duduknya tidak cukup.
“Assalamualaikum, hadirin yang dirahmati Allah, terimakasih telah hadir dalam acara “Bedah buku cinta itu!kok gini, buku karangan dari penulis muda tak lain adalah Delia Kumalasari, novel pertama yang menceritak bagaimana cinta itu harus dikemas menurut koridor syar’i,” terang Nurjannah, memulai acara.

Setelah pembukaan dari moderator, diisi pembacaan kalam ilahi. Ternyata bacaan tersebut mampu menenangkan hati. Dan dilanjut dengan prolog singkat dari sang penulis. Acara inti pun dimulai yaitu tanya jawab.
Satriwan berkaca mata, segera memberikan pertanyaan.
“Dalam salah satu bab dalam buku tersebut berjudul “Yang muda yang bercinta” tolong dijelaskan maksudnya itu bagaimana?terimakasih.”
Moderator pun mempersilahkan Delia menjawab terlebih dahulu.

“Mengapa aku mengambil kalimat “Yang muda yang bercinta” karena begitu banyak pemuda salah mengartikan apa itu cinta? Hingga mereka terjerumus kedalam kubangan kemaksiatan, misalnya pacaran. Mengapa mereka mengambil langkah itu?karena mereka belum mampu untuk menikah. Jadi, atas dasar cinta pemuda banyak yang melanggar aturan agama. Cinta bagi pemuda alias remaja yang belum siap menikah adalah dengan cinta kepada Allah, orangtua, ilmu dan negaranya. Itulah maksud dari “Yang Muda yang bercinta.” Terang delia, begitu anggun dalam penyampaiannya, tepuk tangan pun bergemuruh didalam aula.

“Sekarang giliran akhy Dimas,” ucap moderator sambil memandang kearahku.
Dengan sedikit mengambil nafas dan mengucap basmallah,

“Yang muda yang bercinta… Menurutku sebagai yang masih awam dalam dunia percintaan. Pemuda yang mampu menjaga cinta sesuai fitrahnya. Cinta bukan asal ucapan “I Love You” yang sering kita dengar, tetapi dari itu. Allah menciptakan dengan Ar-Rahman dan Rohim-Nya, yang artinya Maha pengasih lagi Maha penyayang. Semoga ini menjadi landasan kita terutama bagi pemuda yang masih labil untuk menjaga cintanya untuk dia persembahkan bagi yang halal menerimanya. Pemuda bercinta dengan ilmu, sehingga dia mengerti jalan mana yang akan ditempuh jika cinta datang. Jangan obral cinta, karena cinta itu amanah yang akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat.”

Tepuk tangan pun memecah suasana diaulia. Sesi tanya jawab pun berlangsung meriah. Ba’da ashar pun acara selesai.
Kulihat begitu banyak pemuda khususnya santriwan ataupun santriwati yang bhaus akan ilmu. Semoga ilmu yang sedikit bisa bermanfaat bagi semua. Dan menjadi ladang amal yang mengalir hingga nanti ketika kita mati.

            Dikamar kost, kulihat undangan merah jambu tertulis, menikah Ratih permata sari dengan M. ikhsan.
“Alhamdulilah, akhirnya dia mendapatkan pasangan yang cocok. Bagaimana jika aku menuruti saran Andi untuk terima cintanya sebagai mainan,” batinku.
Semua menikah, lha aku kapan. Tiba-tiba aku teringat acara tadi, cinta itu fitrah. Benarkah, masih adakah cinta untukku?
Dalam sujud malam, kuadukan segala gundah yang menyesak dihati.
Ya Rabb, tiada yang kuasa selain atas kuasa-Mu. Ampuni segala dosa yang nyata maupun tersembunyi. Jadikan setiap cinta yang ada hati ini berlabuh atas izin-Mu. Jangan biarkan hamba lalai atas cinta yang Kau titipkan untuk hamba.
Aamiin
“Mas, ada titipan amplop dari Nurjannah tadi,” ucap Andi, sambil menyerahkan amplop berwarna putih.
“Terimakasih,” jawabku sambil berlalu menuju kamar.

Kulihat beberapa lembar uang dan secarik kertas.
“Apa-apaan ini,”pikirku.
Kubaca secarik kertas tersebut dan… Deg!!!

Bersambung….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar