Jumat, 13 Juni 2014

Surat Cinta Buat Ibu



SURAT CINTA BUAT IBU
Jum’at, 20 september 2013

Kadang aku berpikir kenapa waktu begitu cepat berlalu. Baru kemarin kau menggendongku sekarang kau pergi untuk selamanya. Aku ingat sekali bagaimana kerja keras kau selama ini untuk membesarkan kami agar bisa hidup layak, kau berjuang walau cucuran keringat membasahi sekujur tubuhmu tetapi semua lenyap seketika saat kau lihat anakmu tersenyum bahagia. Teringat cerita orang saat pertama kali kau mengandungku, kau masih saja bekerja banting tulang menjual sayur keliling kampung walau saat itu usia kandungan kau hampir 9 bulan.

Begitu sayangkah kau kepada kami, sedang kami belum bisa memberimu apapun, tetapi cacian dan marahan kami selalu mengiringi sisa hidupmu. Maafkan anakmu ini yang masih saja durhaka kepadamu. Kami memang tak tahu diri sedangkan kau dengan sabar dan sejuta ketulusan memberi maaf kepada kami. Kau benar-benar bidadari dunia yang anggun sederhana tanpa polesan make-up yang mahal, bagi kau air wudhu sudah cukup untuk membuat wajah kau cantik alami.

Banyak pelajaran hidup yang kau ajarkan kepadaku, mulai hidup sederhana hingga bagaimana kita menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Kau selalu mencurahkan segalanya hingga tak kau pedulikan dirimu sendiri. Kau sering bohong, pura-pura kenyang sudah makan sebenarnya kau tak tega jika anakmu kekurangan makan, rela bangun lebih awal dan tidur paling akhir demi melihat keluargamu aman. Kau sungguh wanita mulia, cintamu tanpa pamrih walau kami sering menyakiti hatimu. Andai gunung uhud menjadi emas dan lautan menjadi berlian tak akan pernah mampu kami membayar ketulusan cinta dan pengorbananmu.

Ibu, aku bukan ahli sastra yang bisa menuliskan kata-kata puitis. Tetapi yang perlu kau tahu cintaku tulus kepadamu. Andai saja aku mampu mengatur waktu, aku ingin lebih lama menghabiskan waktu denganmu. Aku ingin berbagi cerita denganmu, ingin menikmati masakanmu dan ingin tidur di pangkuanmu. tak terasa hampir 9 bulan kau meninggalkan kami tetapi cintamu tak akan pernah terhapus oleh waktu. Walau rambutku telah memutih dan langkah sudah terseok-seok semua tentangmu akan tetap melekat direlung hatiku.

Ibu, cintamu peneduh diwaktu panas, menghangatkan ketika dingin. Belaian tanganmu obat penenang hati. Senyummu penawar gundah dan do’amu penyerta langkahku.

Terimakasih atas semua pengorbananmu kepada kami dan maafkan kami atas kesalahan yang menyakiti hatimu. Terlalu banyak cerita aku dan kau yang tak semua bisa ku tuliskan dalam surat cinta ini tetapi semua terekam indah dalam setiap memory hidupku. Sungguh kaulah wanita luarbiasa yang ku kenal selama ini. koki paling handal, dokter paling mujarab, asisten rumah tangga yang cekatan, guru paling pintar, pakar keuangan paling jago dan pasti ibu yang hebat.

I love you, ibu. Aku kangen senyummu, omelanmu, masakanmu dan perhatianmu. Hanya untaian doa yang bisa kupanjatkan kepadamu. Semoga kau tenang dialam sana.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, rahmatilah dia, sejahterakanlah dan maafkanlah segala kesalahannya. Muliakan tempatnya, luaskan kuburannya, terimalah kebagusannya dan hapus segala kesalahannya lantaran rahmatMu wahai Dzat Yang Maha Penyayang. Aaminn ^^!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar