STOP!
Entah
mengapa kejadian akhir-akhir ini seolah membuatku merasakan sesuatu yang
berbeda. Galau, kecewa, sedih, marah dan frustasi seakan menghampiri setiap
sendi hidupku. Jujur aku hingga saat ini tak pernah mengerti mengapa perasaanku
bisa begini. Mana aku yang penuh semangat dan optimistis. Seakan redup begitu
saja bagai tertiup angina, goyah dan berhamburan. Sempat aku berpikir inikah
akhir dari hidupku. Aku yang selalu yakin atas kuasanya tiba-tiba futur begitu
saja tanpa tahu apa penyebabnya.
Bodoh banget diriku ini, mengapa aku bisa merasakan virus
galau. Cepat dan ingin ku berlari lalu berhenti diujung jurang yang tercuram
sekali dan berteriak ‘STOP.’ Aku lemah tanpamu, aku tak akan mampu berdiri
tanpamu dan Engkaulah pemilik nyawaku. Sekarang boleh menangis tetapi aku tak
mau harus berlarut dalam kegalauan.
Kutatap langit ternyata matahari masih bersinar terang.
Hidup harus tetap berjalan walau berat dan tertatih, aku selalu yakin pasti ada
hikmah di balik semuanya. Allah tak akan menguji hambaNya di luar batas
kemampuannya. Berlarut dalam kesedihan tak akan mampu mengubah semuanya hanya
akan memperkeruh masalah baru.
Stop untuk mengeluh dan meratapi kesedihan. Sudah tak ada
kata galau lagi di kamus hidupku yang ada hanya memuhasabah diri. Sekarang
sudah zaman move up alias bangkit menjadi lebih baik lagi. Banyak orang bilang
hidup itu tak semudah Mario teguh, memang iya. Hidup itu keras, penuh
perjuangan dan pengorbanan.
Stop berpikir saya tidak bisa, saya takut dan saya adalah
orang paling menderita. Berpikirlah, hidup hanya untuk orang yang punya otak
hidup. So, jika kita masih dibilang manusia yang hidup maka tetaplah berpikir
positif menjadi insan yang lebih baik.
Perjuang hidup masih
panjang kita tak tahu seberapa lama kita hidup di dunia ini.
Stop untuk menyia-yiakan umur yang tersisa. Kita tak tahu
kapan kematian menjemput kita. Sudah banyakkah amal kita sebagai bekal
perjalanan di akhirat. Apakah kita masih saja berkutat dengan kemaksiatan dan
dosa. Sudah cukup, saatnya berhenti untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi
sesama.
“ sebaik-baik manusia
adalah dia yang paling banyak manfaatnya.”(HR. Muslim)
Tulisan ini ku
dedikasikan terutama bagi diriku sendiri yang masih belum bisa bermanfaat bagi
sesama. Semoga tulisan ini bukan sebatas tulisan tetapi bisa bermanfaat dan
mencerahkan. Walau jauh dari kata baik dan sempurna, tulisan sampah ini semoga
masih bisa di daur ulang ya sob.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar