Kamis, 08 Mei 2014

Cinta Harus Move On

CINTA HARUS MOVE ON

Cinta itu luas…
Cinta itu tak sekedar aku dan kamu
Cinta itu bukan hanya suami istri, orang tua dan anaknya
Cinta itu luas…
Tak berujung tapi bermuara dalam suatu lembah
Yaitu ketulusan hati
Hati jagalah cinta ini
Jangan biarkan ia terkoyak tak berarah
Terangi cahaya cinta ini dengan cahaya yang abadi yaitu cintaMu, ilahi….

            Begitu cepat allah merubah senyuman ini menjadi deraian air mata
Begitu cepat allah merubah segalanya agar setiap hambaNya mengerti bahwa masih ada yang lebih kuasa dari kita yaitu kekuasaan Allah SWT

Aku merasa begitu bahagia, pernikahanku dengan pria indo keturunan jawa-inggris bernama yusuf. Pernikahan pertamaku ini membuatku bagai seorang putri raja. Yusuf begitu menyayangiku, penuh perhatian dan yang paling aku suka dari dia adalah sifat romantisnya. Terignat saat ultahku yang ke 22 dan bertepatan satu bulan pernikahanku dengannya, dia memberiku kado dengan bungkus merah jambunya. Aku begitu bahagia lalu dia kecup keningku.
“selamat ultah yang ke 22, semoga menjadi istri yang selalu baik terutama pada suaminya” ucapnya lembut padaku.
Kutatap matanya begitu sejuk dan menenangkan.
“Aamin, apa boleh buka kadonya sekarang? Kataku. Dia hanya mengangguk tanda setuju, aku buka kado yang terbungkus cantik itu perlahan-lahan.
Aku terkejut, tak terasa air mataku mengalir begitu saja
Air mataku begitu deras ketika ada sepucuk surat darinya.

            Terima kasih telah menjadi wanita dan istriku yang baik
            Terima kasih telah kau berika cinta yang begitu tulus
            Terima kasih kau tetap sabar menerima kekuranganku
            Jika aku mampu akan aku persembahkan bulan untukmu
            Akan aku beri jutaan bintang untukmu
            Tapi aku tak mampu
            Hanya Al-qur’an sederhana ini yang mampu ku beri untukmu
            Aku ingin kau selalu membacanya dan mengamalkannya
            Karena aku ingin Al-qur’an ini menjadi penerang cinta kita berdua
            SELAMAT ULTAH KE 22, MY LOVELY

Aku peluk erat mas yusuf, aku terisak dalam tangis bahagia
Ya Rabb… berkahi cinta dan langkah kami berdua, tiada daya dan upaya selain atas pertolonganMu. Aamin.
            Hari demi hari bergulir begitu cepat, tak terasa sudah hamper 3 bulan pernikahanku dengan mas yusuf. Dia tak pernah sedikitpun berubah, dia selalu menjadi suami dan pria yang begitu baik bahkan terlalu baik bagiku.
Hari ini mas yusuf akan pergi ke inggris selama 2 minggu untuk menangani urusan pekerjaannya. Entah mengapa aku tak rela dia harus pergi jauh dariku.
Aku tak ingin di tinggal, aku ingin bersama kemanapun dia pergi. Mas yusuf tak mengizinkan aku ikut. Katanya ini kan masalah pekerjaan bukan liburan dan cuma sebentar. Aku yang masih tak rela apa daya jika tak di izinkan oleh sang suami tercinta.
            Sebelum suamiku pergi ke inggris, aku ingin memberinya kejutan. Mungkin kejutan yang akan membuat dia bahagia seumur hidup. Saat di bandara sebelum dia pergi aku kecup tangannya dengan takzim dan tak lupa ku kecup pipinya. Lalu aku bisikkan suatu kejutan buatnya.
“aku hami, sudah 2 minggu” bisikku padanya
Dia begitu terkejut terkejut, hingga kulihat kedua matanya melotot
“Alhamdulillah”. Teriaknya. Dipeluknya diriku begitu erat, erat sekali seperti tak mau dia lepaskan.
“sudah-sudah, kasihan entar bayinya” kataku. Dia akhirnya melepaskan pelukannya. Dikecupnya keningku lembut, entah mengapa hatiku begitu sedih melepas kepergiannya. Firasat apa ini? Segera kutepis perasaan ini. Dia lambaikan tangan dan tersenyum manis padaku.
Ya Rabb jagalah dia dan lindungi setiap langkahnya. Aamin.

---------0----0---------

Malam ini aku benar-benar tak tenang, aku tak bisa tidur. Aku sangat merindukan suamiku.
Tiba-tiba telepon rumah berdering, lalu aku angkat.
“Bisa bicara dengan ibu rahma?” Tanya laki-laki diseberang telepon
“Iya dengan saya sendiri” jawabku
“maaf bu, mungkin ini kabar yang kurang baik, pesawat yang ditumpangi suami ibu mengalami kecelakaan. Ini kami dari kantor polisi” kata laki-laki itu.
“Apa. Kecelakaan!” teriakku, tiba-tiba kakiku lemas, tubuhku seakan tak bertenaga. Aku terjatuh dan gelap.

---------0----0---------

Gerimis mengiringi langkahku melepas kepergian suamiku tercinta yaitu mas yusuf.
Air mataku tak bisa kubendung lagi membasahi pusara peristirahatan terakhirnya.
Kupandangi nisan yang tertulis nama Muhammad Yusuf. Mas yusuf telah pergi untuk selamanya, bersama dengan anaknya.
Saat aku mendengar kabar tersebut, aku pingsan dan mengalami pendarahan.
Ya, aku keguguran. Anakku dan suamiku pergi meninggalkanku untuk selamanya. Langit seakan tahu bagaimana perasaanku. Mendung dan hampa bagai separuh jiwaku pergi. Ya Rabb begitu cepat kau ambil kebahagiaan yang baru aku nikmati.

---------0----0---------

            Dalam duka aku berusaha untuk bangkit dan berkembang. Banyak sahabat dan keluarga yang memotivasi aku untuk tegar dan move on. Salah satu sahabat terbaik itu silvy. Dia adalah embun yang menetes dikala hatiku yang sedang kering. Silvy mengajakku ketempat yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Banyak anak-anak jalan disana yang sedang belajar. Sekolah darurat khusus untuk anak-anak jalanan. Tak terasa air mataku menetes, kulihat mereka penuh semangat belajar walau dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Tiba tiba aku tersadar, apa yang aku lakukan selama ini? Menangis dan terpuruk dalam bayang-bayang masa lalu. Sedang kenyataan sekarang masih banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Bodoh…. Bodoh sekali jika hidup cuma buat berlarut dalam kesedihan.
“apakah, kamu siap move on sekarang”. Kata silvy membuyarkan lamunanku.
Seperti dia mengerti apa yang aku pikirkan.
“siap”. Jawabku dengan air mata yang mengalir deras. Kupeluk sahabatku, dalam hati aku ucapkan terima kasih silvy. Kau sadarkan aku dari tidur panjangku selama ini.

                                                            ---------0----0---------

Waktu berjalan begitu cepat, musim telah berganti. Aku sekarang merasa jauh lebih berarti. Tiap hari aku mengajar anak-anak jalanan, bakda ashar kita memulai belajar, mulai dari pelajaran umum hingga agama. Sekarang aku sadar bahwa skenario Allah jauh lebih indah dari apa yang kita duga sebelumnya. Disekolah darurat ini akan aku labuhkan cintaku karenaMu.
Banyak sahabat yang menyuruhku untuk menikah lagi. Mereka mengenalkan ikhwan-ikhwan terbaik untukku. Tetapi, tak satupun yang berkenan di hatiku. Hingga suatu hari silvy mengajakku untuk mengikuti pengajian yang diadakan oleh rohis SMP Negeri di daerahku sekaligus mengenalkan aku dengan salah satu ikhwan yang dia kenal. Kulihat dari wajahnya penuh antusias untuk menjodohkan aku dengan ikhwan tersebut.

---------0----0---------

            Aku benar-benar tersihir oleh kepiawaian ustad tersebut dalam bertutur kata, penyampaiannya begitu ringan tapi mendalam. Ustad muda itu benar membuat hatiku berdesir halus. Aku tak mengerti apa yang aku rasakan sekarang. Tiba-tiba silvy membuyarkan lamunan indahku.
“hayo, sedang ngelamunin ustad muda itu ya?”. Silvy mencoba menyindirku.
Aku hanya tersenyum kecut mendengar perkataannya.
“oh ya, hamper lupa entar bakda ashar aku akan kenalkan kau dengan ikhwan yang kujanjikan kemarin, apakah kau siap?” katanya sambil menggodaku. Lagi-lagi aku hanya tersenyum.
Setelah shalat ashar, silvy mengajakaku ke taman dekat masjid tempat pengajian tadi diadakan.
“maaf ya, menunggu terlalu lama”. Kata silvy ketika kita baru tiba. Ada sosok ikhwan yang membuat hatiku berdesir di hidapan kami.
“wah, tidak apa-apa kok, aku juga baru datang”. Jawabnya
Aku benar benar tak mampu menatap sosok ikhwan di hadapanku.
Tiba tiba silvy nyeletuk dengan nada khas suaranya.
“akhy, ini akhwat yang anti ingin kenalkan, namanya rahma”.
Entahlah pipiku sudah memerah bagai udang rebus.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa bertemu juga, perkenalkan ana andy setiawan”
Jawabnya dengan santun dan tetap menjaga pandangannya.

---------0----0---------

            Sejak perkenalan itu, kami akhirnya memutuskan untuk bertaarufan. Selang 1 bulan, mas andy dan keluarganya melamarku. Aku benar-benar merasakan kekuasaan Allah yang begitu indah. Setelah badai pasti ada pelangi. Tak selamanya langit gelap pasti berubah terang. Setiap kejadian pasti ada akhirnya. Burung-burung pipitpun berkicau merdu, langit cerah dan mentari bersinar terang, inilah episode baru dalam hidup. Hari ini akan aku buka lembaran baru bersama suami tercintaku, Andi Setiawan. Sujud syukur atas kuasaMu ya rabb, kau berikan aku ujian bukan karena kau hinakan aku, tapi kau telah menyiapkan episode baru yang lebih indah dalam hidupku. Mas yusuf adalah masa lalu, masa laluku yang indah yang akan menjadi pelajaran buat aku dan suami baruku kedepannya. Aku meyakini bahwa cinta itu tak berujung, siapapun pasti merasakan cinta. Walau kadang harus jatuh dan tertatih tetapi cinta harus tetap move on.





Air mata kehilangan itu wajar, tapi jangan berlarut dalam kesedihan.
Mencintai harus siap kehilangan.
Tapi cinta harus tetap Move On








THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar