CINTA HARUS MOVE ON
Cinta
itu luas…
Cinta
itu tak sekedar aku dan kamu
Cinta
itu bukan hanya suami istri, orang tua dan anaknya
Cinta
itu luas…
Tak
berujung tapi bermuara dalam suatu lembah
Yaitu
ketulusan hati
Hati
jagalah cinta ini
Terangi
cahaya cinta ini dengan cahaya yang abadi yaitu cintaMu, ilahi….
Begitu cepat allah
merubah senyuman ini menjadi deraian air mata
Begitu cepat allah merubah segalanya agar setiap hambaNya mengerti
bahwa masih ada yang lebih kuasa dari kita yaitu kekuasaan Allah SWT
Aku merasa begitu bahagia, pernikahanku dengan pria indo keturunan
jawa-inggris bernama yusuf. Pernikahan pertamaku ini membuatku bagai seorang
putri raja. Yusuf begitu menyayangiku, penuh perhatian dan yang paling aku suka
dari dia adalah sifat romantisnya. Terignat saat ultahku yang ke 22 dan
bertepatan satu bulan pernikahanku dengannya, dia memberiku kado dengan bungkus
merah jambunya. Aku begitu bahagia lalu dia kecup keningku.
“selamat ultah yang ke 22, semoga menjadi istri yang selalu baik
terutama pada suaminya” ucapnya lembut padaku.
Kutatap matanya begitu sejuk dan menenangkan.
“Aamin, apa boleh buka kadonya sekarang? Kataku. Dia hanya
mengangguk tanda setuju, aku buka kado yang terbungkus cantik itu perlahan-lahan.
Aku terkejut, tak terasa air mataku mengalir begitu saja
Air mataku begitu deras ketika ada sepucuk surat darinya.
Terima kasih
telah menjadi wanita dan istriku yang baik
Terima kasih telah
kau berika cinta yang begitu tulus
Terima kasih kau tetap
sabar menerima kekuranganku
Jika aku mampu
akan aku persembahkan bulan untukmu
Akan aku beri
jutaan bintang untukmu
Tapi aku tak mampu
Hanya Al-qur’an
sederhana ini yang mampu ku beri untukmu
Aku ingin kau
selalu membacanya dan mengamalkannya
Karena aku ingin
Al-qur’an ini menjadi penerang cinta kita berdua
SELAMAT ULTAH KE
22, MY LOVELY
Aku peluk erat mas yusuf, aku terisak dalam tangis bahagia
Ya Rabb… berkahi cinta dan langkah kami berdua, tiada daya dan
upaya selain atas pertolonganMu. Aamin.
Hari demi hari
bergulir begitu cepat, tak terasa sudah hamper 3 bulan pernikahanku dengan mas
yusuf. Dia tak pernah sedikitpun berubah, dia selalu menjadi suami dan pria
yang begitu baik bahkan terlalu baik bagiku.
Hari ini mas yusuf akan pergi ke inggris selama 2 minggu untuk
menangani urusan pekerjaannya. Entah mengapa aku tak rela dia harus pergi jauh
dariku.
Aku tak ingin di tinggal, aku ingin bersama kemanapun dia pergi.
Mas yusuf tak mengizinkan aku ikut. Katanya ini kan masalah pekerjaan bukan liburan
dan cuma sebentar. Aku yang masih tak rela apa daya jika tak di izinkan oleh
sang suami tercinta.
Sebelum suamiku
pergi ke inggris, aku ingin memberinya kejutan. Mungkin kejutan yang akan
membuat dia bahagia seumur hidup. Saat di bandara sebelum dia pergi aku kecup
tangannya dengan takzim dan tak lupa ku kecup pipinya. Lalu aku bisikkan suatu
kejutan buatnya.
“aku hami, sudah 2 minggu” bisikku padanya
Dia begitu terkejut terkejut, hingga kulihat kedua matanya melotot
“Alhamdulillah”. Teriaknya. Dipeluknya diriku begitu erat, erat
sekali seperti tak mau dia lepaskan.
“sudah-sudah, kasihan entar bayinya” kataku. Dia akhirnya
melepaskan pelukannya. Dikecupnya keningku lembut, entah mengapa hatiku begitu
sedih melepas kepergiannya. Firasat apa ini? Segera kutepis perasaan ini. Dia
lambaikan tangan dan tersenyum manis padaku.
Ya Rabb jagalah dia dan lindungi setiap langkahnya. Aamin.
---------0----0---------
Malam ini aku benar-benar tak tenang, aku tak bisa tidur. Aku
sangat merindukan suamiku.
Tiba-tiba telepon rumah berdering, lalu aku angkat.
“Bisa bicara dengan ibu rahma?” Tanya laki-laki diseberang telepon
“Iya dengan saya sendiri” jawabku
“maaf bu, mungkin ini kabar yang kurang baik, pesawat yang
ditumpangi suami ibu mengalami kecelakaan. Ini kami dari kantor polisi” kata
laki-laki itu.
“Apa. Kecelakaan!” teriakku, tiba-tiba kakiku lemas, tubuhku seakan tak bertenaga. Aku terjatuh dan gelap.
“Apa. Kecelakaan!” teriakku, tiba-tiba kakiku lemas, tubuhku seakan tak bertenaga. Aku terjatuh dan gelap.
---------0----0---------
Gerimis mengiringi langkahku melepas kepergian suamiku tercinta
yaitu mas yusuf.
Air mataku tak bisa kubendung lagi membasahi pusara peristirahatan
terakhirnya.
Kupandangi nisan yang tertulis nama Muhammad Yusuf. Mas yusuf telah
pergi untuk selamanya, bersama dengan anaknya.
Saat aku mendengar kabar tersebut, aku pingsan dan mengalami
pendarahan.
Ya, aku keguguran. Anakku dan suamiku pergi meninggalkanku untuk
selamanya. Langit seakan tahu bagaimana perasaanku. Mendung dan hampa bagai
separuh jiwaku pergi. Ya Rabb begitu cepat kau ambil kebahagiaan yang baru aku nikmati.
---------0----0---------
Dalam duka aku
berusaha untuk bangkit dan berkembang. Banyak sahabat dan keluarga yang
memotivasi aku untuk tegar dan move on. Salah satu sahabat terbaik itu silvy.
Dia adalah embun yang menetes dikala hatiku yang sedang kering. Silvy
mengajakku ketempat yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Banyak anak-anak
jalan disana yang sedang belajar. Sekolah darurat khusus untuk anak-anak
jalanan. Tak terasa air mataku menetes, kulihat mereka penuh semangat belajar
walau dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Tiba tiba aku tersadar, apa yang
aku lakukan selama ini? Menangis dan terpuruk dalam bayang-bayang masa lalu.
Sedang kenyataan sekarang masih banyak orang-orang yang membutuhkan uluran
tangan kita. Bodoh…. Bodoh sekali jika hidup cuma buat berlarut dalam
kesedihan.
“apakah, kamu siap move on sekarang”. Kata silvy membuyarkan
lamunanku.
Seperti dia mengerti apa yang aku pikirkan.
“siap”. Jawabku dengan air mata yang mengalir deras. Kupeluk
sahabatku, dalam hati aku ucapkan terima kasih silvy. Kau sadarkan aku dari
tidur panjangku selama ini.
---------0----0---------
Waktu berjalan begitu cepat, musim telah berganti. Aku sekarang
merasa jauh lebih berarti. Tiap hari aku mengajar anak-anak jalanan, bakda
ashar kita memulai belajar, mulai dari pelajaran umum hingga agama. Sekarang
aku sadar bahwa skenario Allah jauh lebih indah dari apa yang kita duga
sebelumnya. Disekolah darurat ini akan aku labuhkan cintaku karenaMu.
Banyak sahabat yang menyuruhku untuk menikah lagi. Mereka mengenalkan
ikhwan-ikhwan terbaik untukku. Tetapi, tak satupun yang berkenan di hatiku.
Hingga suatu hari silvy mengajakku untuk mengikuti pengajian yang diadakan oleh
rohis SMP Negeri di daerahku sekaligus mengenalkan aku dengan salah satu ikhwan
yang dia kenal. Kulihat dari wajahnya penuh antusias untuk menjodohkan aku
dengan ikhwan tersebut.
---------0----0---------
Aku benar-benar
tersihir oleh kepiawaian ustad tersebut dalam bertutur kata, penyampaiannya
begitu ringan tapi mendalam. Ustad muda itu benar membuat hatiku berdesir
halus. Aku tak mengerti apa yang aku rasakan sekarang. Tiba-tiba silvy
membuyarkan lamunan indahku.
“hayo, sedang ngelamunin ustad muda itu ya?”. Silvy mencoba
menyindirku.
Aku hanya tersenyum kecut mendengar perkataannya.
“oh ya, hamper lupa entar bakda ashar aku akan kenalkan kau dengan
ikhwan yang kujanjikan kemarin, apakah kau siap?” katanya sambil menggodaku.
Lagi-lagi aku hanya tersenyum.
Setelah shalat ashar, silvy mengajakaku ke taman dekat masjid
tempat pengajian tadi diadakan.
“maaf ya, menunggu terlalu lama”. Kata silvy ketika kita baru tiba.
Ada sosok ikhwan yang membuat hatiku berdesir di hidapan kami.
“wah, tidak apa-apa kok, aku juga baru datang”. Jawabnya
Aku benar benar tak mampu menatap sosok ikhwan di hadapanku.
Tiba tiba silvy nyeletuk dengan nada khas suaranya.
“akhy, ini akhwat yang anti ingin kenalkan, namanya rahma”.
Entahlah pipiku sudah memerah bagai udang rebus.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa bertemu juga, perkenalkan ana andy
setiawan”
Jawabnya dengan santun dan tetap menjaga pandangannya.
---------0----0---------
Sejak perkenalan
itu, kami akhirnya memutuskan untuk bertaarufan. Selang 1 bulan, mas andy dan
keluarganya melamarku. Aku benar-benar merasakan kekuasaan Allah yang begitu
indah. Setelah badai pasti ada pelangi. Tak selamanya langit gelap pasti
berubah terang. Setiap kejadian pasti ada akhirnya. Burung-burung pipitpun
berkicau merdu, langit cerah dan mentari bersinar terang, inilah episode baru
dalam hidup. Hari ini akan aku buka lembaran baru bersama suami tercintaku,
Andi Setiawan. Sujud syukur atas kuasaMu ya rabb, kau berikan aku ujian bukan
karena kau hinakan aku, tapi kau telah menyiapkan episode baru yang lebih indah
dalam hidupku. Mas yusuf adalah masa lalu, masa laluku yang indah yang akan menjadi
pelajaran buat aku dan suami baruku kedepannya. Aku meyakini bahwa cinta itu
tak berujung, siapapun pasti merasakan cinta. Walau kadang harus jatuh dan
tertatih tetapi cinta harus tetap move on.
Air mata kehilangan itu wajar, tapi jangan
berlarut dalam kesedihan.
Mencintai harus siap kehilangan.
Tapi cinta harus tetap Move On
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar