Sabtu, 27 Juni 2015

[Review] Jomblo Ahli Fatwa

Bicara masalah jomblo, mungkin tak akan pernah habis untuk dibahas. Ayo ... siapa nih yang masih jomblo? Tuh, jangan saling tunjuk. Lha, diri sendiri juga masih jomblo. Sudah deh sesama jomblo dilarang saling menggoda.^^

Dari pada saling tuduh-menuduh, mending baca buku kumpulan kisah hikmah para jomblo karya Joko Ade Nursyono ini. Buku ini berisi kisah tiga orang jomblo yang mencari makna kehidupan yang kaya akan nilai moral dan sedikit berbau politik. Dengan setting perdesaan membuat pembaca akan merasakan kearifan lokal yang begitu berbeda. Jika begitu banyak novel mengambil setting luar negeri. Mas Joko dengan kesederhanaannya membuat sesuatu yang beda dan manis.

Walaupun buku ini adalah fiksi, pembaca akan dibuat seolah merasakan sendiri bagaimana para pemuda ndeso berjuang mencari jati diri. Kejombloan diusia yang relatif sudah waktunya menikah menjadi topik yang lucu dan menggemaskan.

Terlepas dari kelucuan dan karakteristik penulis, buku ini masih perlu untuk pengembangan karakter lebih dalam agar lebih hidup lagi.

Jujur, buku ini sangat layak untuk para jomblo atau saudara serta sahabat yang masih sendiri. Dan berjuang memantaskan diri untuk menjemput jodoh pilihannya. Jadi, tunggu apalagi segera miliki buku "Jomblo Ahli Fatwa" yang kece ini.

Sinopsis

Man iku utawi sopo wong, Nusia iku kang dilale’ake sopo man.” Gurem memaknai dua kata itu sambil mata tertutup.
“Jadi, Man itu siapa orang, Nusia yang dijadikan lupa siapa orang. Jelas! Orang itu sudah sedari awal dijadikan oleh Allah Azza wa Jalla sebagai mahluk yang pelupa. Coba sampeyan amati, kemarin kan ada pemilihan kepala desa. Langsung di sana-sini janji-janji bertebaran, sampai aku ndak bisa tidur.”
Lho … kenapa, Rem?” tanya Peking penasaran.
“Pagi-pagi aku diberi uang gratis, tapi yo … aku terima wong gratis.” Gurem menjawab sambil terkekeh.
Sek toh, ini letak lupanya neng ndi?” Demung bertanya sambil angkat jari.
Gurem dengan lantang melanjutkan kalimat-kalimat penjelasannya. Ia menyatakan bahwa ia merasa lupa, karena saat mendapatkan uang, ia ndak ingat Allah Azza wa Jalla. Yang lebih menyedihkan lagi adalah meskipun ia diberi uang gratis oleh salah satu yang diyakini sebagai kandidat kepala desa, eh malah ndak ia pilih orangnya.

Manusia, Man dan Nusia


Sekelumit kisah tentang trio jomblo ndeso dalam memaknai kehidupan. Dan masih banyak lagi kisah hikmah berbalut kekonyolan antara Gurem, Peking serta Demung. Semua tersaji lengkap dalam buku yang penuh nilai ispiratif ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar